Riau,Mediaanalisa.com -- Setiap pasangan muslim pasti mendambakan keturunan yang shalih dan shalihah, salah satu sifat orang shalih adalah dermawan atau gemar bersedekah seperti salah satu sahabat Nabi Abdurrahman bin ‘Auf. Kebiasaan bersedekah harus diajarkan sedini mungkin karena ini akan melatih anak agar ikhlas saat melakukannya. Jadi bersedekah bukan hanya kewajiban saja, melainkan datang dari kerinduan dalam hati anak-anak. Lalu bagaimana seharusnya orang tua mendidik anak agar gemar bersedekah sejak dini?
Hari ini seorang anak sangat berbeda dengan kehidupan yang kita waktu kecil. Banyak perbedaan yang mencolok antara zaman kita kecil yang lalu dengan tahun ini. Salah satunya adalah teknologi yang terus memaksa untuk kita memperkenalkan kepada anak-anak kita.
Pada dasarnya, anak itu pasti masih meminta kepada orang tua, tanpa berpikir panjang yang penting semua kemauan hati terpenuhi. Ini sebuah proses yang harus tetap dilalui, namun juga harus dijaga dalam mengontrol anak-anak kita.
Menurut Imam al-Ghazali, “Orang tua wajib mendidik anak- anaknya dengan adab dan mengajarkan akhlak yang terpuji. Jika orang tua menanamkan adab yang baik, berarti dia telah memberikan sesuatu yang sangat bernilai. Akhlak yang harus ditanamkan kepada anak sejak dini adalah sifat malu” (al-haya’kutipan sebuah artikel)
Peran orang tualah yang bisa memberikan Pendidikan terbaik sejak dini, salah satunya adalah dengan berbagi atau bersedekah. Yang bisa membentuk karakter luar biasa bagi kehidupan yang akan dating.
Anak kecil itu pasti mudah mengingat, ini menjadi dampak yang baik dan sebaliknya. Karena tidak semua keinginan yang kita berikan akan bisa dikabulkan, maka harus bisa meminimalkan keadaan ini. Agar bisa belajar juga, namun tidak dengan janji-janji manis kita, melainkan dengan perbuatan natural dan semangat anak bisa.
Rasa empati anak timbul karena melihat kebiasaan orang tua yang senantiasa berperilaku secara auto dalam kehidupan sehari-hari. Dari hal yang terkecil, yakni ketika kita memberikan bawang merah atau lombok kepada tetangga. Di desa insyaAllah sudah biasa, namun kehidupan di kota atau perumahan begitu sulit dan sungkan. Tips ketiga sangat penting untuk modal anak-anak kita dimasa depan. Yakni belajar ikhlas, caranya, di setiap aktivitas apapun, mengajarnya jangan ada pamrih. Namun, dengan cara-cara yang sederhana seperti ucapan terima kasih dan sama-sama. Caranya adalah dengan menjadi teladan bagi anak. Misalnya, Mama sudah membelikan main anak-anak, jangan berkata, “Kamu harus nurut, tadi kan Mama sudah belikan boneka!”
Dalam rangka mendidik akhlak kepada anak-anak, selain harus diberikan empati dan cara bagaimana mengendalikan diri dari orang tua yang tepat, juga harus ditunjukkan tentang bagaimana harus menghormati dan seterusnya. Pentingnya perilaku yang mencerminkan nilai-nilai agama bagi umat manusia. Sehingga Nabi Muhammad SAW diutus untuk menyempurnakan moral manusia, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Malik: Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak agar mulia”.
Ini menjadi momentum penting untuk orang tua bisa memberikan pembelajaran yang seimbang. Sebab, kalau tidak, wah nggak bahaya ta? Hehehe.
Post a Comment