Selamat Datang Di Mediaanalisa.com, Kami merilis berita Dengan motto Analisa Fakta Pena Sebenarnya, Untuk Berlangganan Iklan silahkan Ke No 0812-7600-6813 ( Jon A ) Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau wisuda 61 orang, S1 46 Orang dan wisuda lain15 orang

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFAR) Riau wisuda 61 orang, S1 46 Orang dan wisuda lain15 orang

Pekan baru -- Acara yang dihadiri oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XVII Dr. H. Nopriadi, Skm, M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Ketua PD IAI Riau dan Ketua PC IAI Pekanbaru, Pengurus Yayasan Univ Riau, Ketua STIFAR dan segenap civitas akademika STIFAR Riau, serta tamu undangan lainnya. Acara berlangsung khidmat di Ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu 30 Juli 2025.
Menurut Dr. H. Nopriadi, Skm, M.Kes dalam sambutannya mengataakakn bahwa Kepala LLDikti;
Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah 17 Didirikan Tgl 13 Oktober 2023. Pemekaran dari LLDIKTI Wilayah 10, Sumbar, Jambi, Riau dan Kepri
Menjadi Lldikti Wilayah 17 Riau & Kepri & Mulai Beroperasi Melayani Semua Perguruan Tinggi (PT) dibawah Binaan Kemendikti Saintek Diwilayah Provinsi Riau & Kepri Sejak Bulan 1 Mei 2024.Saya dilantik sebagai Kepala Lldikti 17 Pada Tanggal 22 Juli 2024”Kata Nopriadi.
Menurutnya, di wilayah 17 Ini Ada 164 PTN + PTS + PT Kementerian & Lembaga Lain.
Kami di LLDIKTI lebih fokus melakukan pembinaan pada 93 PTS, Jumlah 621 Prodi, 5.331 Dosen PTS dan Jumlah Mahasiswa pada bulan Juni 2025 = 151.499 Orang katanya.
Saat ini LLDIKTI 17 Berkantor Di Jl Sultan Syarif Qasyim Pekanbaru
Alhamdulillah bulan lalu, usulan gedung baru di atas tanah 2 HA di Jalan Naga Sakti Kota Pekanbaru sudah mendapat persetujuan oleh Kementrian Diktisaintek untuk dibangun tahun depan.
 
“Kami dari LLDIKTI melakukan tugas dan fungsi salah satunya adalah melalukan pembinaan, pengawasan dan pengendalian PT, Menyalurkan Beasiswa KIPK, memberikan rekomendasi dan pendirian serta penutupan program studi dan institusi PT dan lain sebaginnya.” tambahnya.
 
“Hari ini adalah hari yang penuh makna. Wisuda bukan hanya tentang kelulusan. Lebih dari itu, hari ini adalah sebuah tonggak sejarah: hari di mana saudara-saudara akan melayani masyarakat sebagai tenaga kesehatan, apoteker yang profesional, pemimpin pelayanan, dan pelopor perubahan dalam bidang kesehatan.” katanya.
 
Saya ingin mengajak kita semua untuk sejenak merenung. Di balik toga dan senyum bahagia hari ini, tentu tersimpan perjuangan panjang yang tak ringan. Ada tetesan keringat dan air mata. Ada hari-hari yang dipenuhi tugas dan praktikum.
 
Ada doa dari orang tua dan keluarga tercinta yang tak pernah putus.
Ada dedikasi yang luar biasa dari para dosen dan pembimbing yang menjadi lentera dalam proses belajar saudara.
 
“Bagi Saudara Yang Wisuda Hari Ini Adalah Wujud Nyata Dari Mimpi Itu, Ibarat Bunga Yang Mulai Mekar Dan Menunjukkan Warnanya.” katanya.
 
Menurut Nopriadi, Para wisudawan tidak hanya dididik untuk menguasai ilmu kesehatan dan kefarmasian, tetapi tentu juga ditempa untuk memiliki karakter yang tangguh, rasa empati yang dalam, dan kesadaran sosial yang tinggi.
 
Karena dunia kesehatan bukan sekadar urusan obat-obatan, tetapi urusan kemanusiaan. Dan di tengah masyarakat yang semakin kompleks, kita membutuhkan lebih banyak tenaga kesehatan & kefarmasian yang tidak hanya pandai, punya skill, tetapi juga rasa kepedulian yang tinggi tambahnya.
 
Wisuda ini adalah awal dari pengabdian. Saat saudara turun ke dunia kerja & kehidupan masyarakat, menjadi tenaga kesehatan profesional, mungkin saudara akan menghadapi kenyataan yang tidak selalu mudah.
 
Akan ada pasien dan masyarakat yang tidak mampu membayar, akan ditemukan fasilitas esehatan yang belum sempurna, mungkin ada kebijakan yang dirasa tidak adil.
 
Tetapi justru di situlah panggilan profesi saudara diuji: untuk tetap melayani dengan cinta, kasih, tetap menjunjung etika, dan juga menebar harapan bagi kesehatan mereka.
 
Kita hidup di era percepatan teknologi informasi, globalisasi, dan krisis kemanusiaan. Di tengah tantangan-tantangan ini, pendidikan tinggi harus hadir bukan hanya sebagai tempat mencetak sarjana, tetapi juga sebagai penjaga peradaban.
 
LLDIKTI Wilayah XVII Untuk Provinsi Riau Dan Kepulauan Riau, Memberikan Apresiasi Atas Segala Upaya Yang Telah Dilakukan Oleh Kampus Yang Kita Cintai Ini Dalam Menjaga Mutu Akademik, Membangun Jejaring Kerjasama Yang Luas, Dan Memberikan Kontribusi Nyata Untuk Masyarakat. Semangat Ini Sangat Selaras Dengan Misi Besar Lldikti Untuk Mendorong Perguruan Tinggi Swasta Yang Adaptif, Unggul, Dan Bermakna Secara Sosial.
 
 
Saudara Akan Memasuki Dunia Kerja Yang Penuh Tantangan Dan Persaingan. Semoga Ilmu Dan Karakter Yang Telah Dipupuk Selama Menempuh Pendidikan Di Stifar Ini Akan Menjadi Bekal Berharga Untuk Meraih Masa Depan Yg Lebih Gemilang.
 
Setelah Hari Ini, Mungkin Tempat Kerja Saudara Akan Menanyakan Nilai Kejujuran, Ketekunan, Karakter, Akhlak Mulia Dan Integritas Saudara. Dunia Kerja Mungkin Akan Menguji, Bahkan Mungkin Menggoyahkan Prinsip Dan Semangat Idealisme Saudara.
 
Di Tengah Arus Perubahan Global Yang Sangat Cepat Saat Ini. Dunia Pendidikan Tinggi Pun Turut Mengalami Transformasi Besar. Kementerian Pendidikan, Tinggi, Sains Dan Teknologi, Melalui Berbagai Kebijakan Strategis, Terus Berupaya Memastikan Agar Pendidikan Tinggi Indonesia Tetap Relevan Dan Berdampak Positif Dalam Mengatasi Berbagai Persoalan Yang Dihadapi Masyarakat Sekitar, Bangsa Dan Negara.
 
Salah Satu Program Penting Yang Saat Ini Dijalankan Pemerintah Adalah Diktisaintek Berdampak. Program Ini Mendorong Transformasi Pendidikan Tinggi Yang Lebih Merata, Inklusif, Dan Adaptif Terhadap Kebutuhan Zaman.
 
Pendidikan Tinggi Tidak Boleh Ter-Asing Dari Realitas Sosial. Perguruan Tinggi Harus Menjadi Pusat Solusi, Penggerak Perubahan, Dan Motor Kemajuan Bangsa.
 
Kebijakan Ini Bukan Sebagai Dokumen Administratif Semata, Tetapi Sebagai Gerakan Kolektif Yang Memerlukan Partisipasi Aktif Semua Pihak.
 
Dalam Konteks Itulah, Kami Menyampaikan Bahwa Pada Tahun 2025, Lldikti Wilayah Xvii Riau Dan Kepulauan Riau Berhasil Mencatatkan Capaian Signifikan Dalam Bidang Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat:
● 241 Proposal Penelitian Dosen Kita Disetujui, Dengan Nilai Kontrak Sebesar Rp. 18.421.140.000
● 54 Proposal Pengabdian Masyarakat Dari Dosen Kita Yg Diterima, Dengan Nilai Kontrak Sebesar Rp. 2.322.115.000
● Total Rp. 20.743.255.000,-
 
Kami Berikan Apresiasi Juga Kepada Dosen-Dosen Stifar Riau Yang Memenangkan 4 Judul Hibah Penelitian Dengan Mendapatkan Dana Hibah Penelitian Dengan Jumlah Rp. 462 Jt.
 
Kita Doakan Dan Kita Dorong Bersama Semoga Tahun Depan Dosen-Dosen Di Stifar Riau Ini Semakin Banyak Memenangkan Hibah Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, Dengan Pendanaan Dari Kemdiktisaintek Ri.
 
Sehingga Semakin Menjadi Bukti Nyata Bahwa Stifar Riau Memiliki Dosen-Dosen Yang Aktif, Produktif, Dan Kompetitif Dalam Ranah Riset & Pengabdian Masyarakat.
 
Inilah Esensi Dari Diktisaintek Berdampak: Menjadikan Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Sebagai Pendorong Nyata Bagi Kemajuan Sosial, Ekonomi, Dan Budaya Masyarakat Kita.
 
Ini Sejalan Dengan Misi Stifar Riau, Jadilah Generasi Farmasi Yang:
1. Profesional dan terstandar di tingkat ASEAN,
2. Inovatif dalam penelitian berbasis sumber daya lokal,
3. Berdedikasi Dalam Pengabdian Kepada Masyarakat Demi Peningkatan Kesehatan Bangsa.” tambah Nopriadi.
 
Saya Ingin Mengajak Saudara Semua Untuk Tidak Hanya Menguasai Ilmu Kefarmasian, Tetapi Juga Menghidupi Nilai-Nilai Kemanusiaan Dan Kearifan Lokal Yang Menjadi Ciri Khas Bangsa Kita katanya.
 
 
 
 
“Kepada Para Orang Tua Dan Keluarga Wisudawan,
Izinkan saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya. Perjuangan bapak dan ibu mengantarkan anak-anak, dan istrinya sampai ke titik ini adalah bukti cinta yang tak ternilai,” tambah Nopriadi.
 
Sementara itu sekapur sirih dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau dalam sambutan tertulis yang diwakili oleh Asril, S.Sos, M. KM. mengatakan, bahwa Pendidikan kefarmasian dimungkinkan memiliki akses yang cukup luas untuk berhubungan secara langsung dengan masyarakat. Kemudahan akses itu diharapkan dapat digunakan semaksimal mungkin untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama dalam penggunaan obat-obatan.

“Saat ini penyalahgunaan napza atau narkoba semakin marak. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, di antaranya masih adanya faktor ketidaktahuan masyarakat terhadap bahaya penggunaan obat-obatan terlarang tersebut. Karena itu tenaga farmasi harus dapat ikut mengambil peran dalam upaya mengurangi ketidaktahuan masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan obat, dengan cara memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat.” tambahnya.

Semua obat pada dasarnya racun. Artinya dalam jumlah yang tepat dapat menyembuhkan, tetapi jika kelebihan dapat mengakibatkan kematian. Oleh karena itu, tenaga kefarmasian dituntut bekerja dengan ekstra teliti dan hati-hati. Jika ada sesuatu yang kurang jelas dan meragukan harus ditanyakan. Untuk itu, selain bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan, tenaga kefarmasian harus memohon petunjuk dan perlindungan kepada Allah SWT.

Selain itu, obat pada hakekatnya sangat bermanfaat bagi kehidupan umat manusia. Terkadang ada beberapa di antaranya oleh beberapa pihak yang tidak bertanggung jawab disalahgunakan, seperti narkotika dan obat psikotropika. Sehubungan dengan hal itu, pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan peraturan yang cukup ketat untuk mengatur jenis obat itu. Karena itu, tenaga kefarmasian harus kuat iman. Di sinilah letak pentingnya pendidikan mental yang selalu ditekankan di kampus, karena bukan tidak mungkin di apotik, tempat kita bekerja, dibanjiri dengan resep valium, dumolith, mogadon, somnil, lexotan, dll.

Dalam hal ini, tenaga kefarmasian harus waspada akan keaslian resepnya. Resep yang aslipun harus dibatasi pelayanannya. Pendidikan Sarjana Kefarmasian bukan merupakan pendidikan Vokasi, maka sehubungan dengan hal tersebut Saudara untuk masuk ke dunia bekerja dianjurkan untuk melanjutkan pendidikan ke Profesi apoteker.

“Pendidikan Profesi Ahli Madya Farmasi dalam bekerja seorang Tenaga Teknis Kefarmasian harus mempunyai Surat Ijin Kerja (SIK). Untuk mendapatkan Surat Ijin Kerja, harus terlebih dahulu mempunyai Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) dan Surat Sumpah Tenaga Teknis Kefarmasian, hal ini berdasarkan Undang-undang 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, Bagian Keenam tentang Registrasi dan Perizinan (Pasal 260 sampai dengan Pasal 266).
Apabila penanganan obat baik di lingkungan Rumah Sakit maupun Puskesmas dilaksanakan oleh Tenaga Kefarmasian, kita bisa bayangkan berapa banyak dibutuhkan tenaga kefarmasian di lingkup pelayanan kesehatan.
Disamping peluang-peluang yang ada di atas tadi, dalam kehidupan keseharian kita hampir tidak lepas dari dunia kefarmasian. Mulai dari makanan, alat kesehatan, sampai kosmetik. Yang semua produk-produk tersebut proses produksi dan pengawasannya dilakukan oleh tenaga farmasi.
Mayoritas masyarakat kita kurang begitu faham mengenai dunia kefarmasian. Anggapan masyarakat kita adalah bidang farmasi adalah obat-obatan demikian pula sebaliknya. Sedangkan peluang peluang lainnya seperti makanan dan minuman, alat kesehatan, kosmetik, obat tradisional (jamu) dan lain-lain adalah bagian dari pekerjaan kefarmasian mulai dari awal” tambahnya.
Sementara itu penjelasan Ketua Yayasan Univ Riau diwakili oleh Sekretaris Yayasan Drs. Jasril, M.Si, M.H

Mengingatkan bahwasanya keberhasilan ini merupakan langkah awal bagi para wisudawan/ti untuk terus dapat mengembangkan diri sekalipun tidak lagi berada didalam lingkungan kampus, ujian sesungguhnya adalah ketika saudara/saudari berada ditengah masyarakat dan di dunia industri untuk dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diterima selama dibangku kuliah, katanya.
“Saya selalu mendo'a kan para wisudawan/ti semoga ilmu yang telah didapat menjadi berkah dan memberikan manfaat bagi banyak orang dan semoga ini menjadi awal yang baik untuk meniti karir dan cita-cita yang diharapkan. Kami sebagai pengurus Yayasan tentunya sangat menyadari selama saudara/saudari menempuh pendidikan di STIFAR Riau tentu masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang saudara/i terima, untuk itu kami pengurus Yayasan memohon maaf yang sebesar-sebesarnya jika selama menempuh pendidikan di Stifar Riay masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan yang diterima, kekurangan-kekurangan tersebut tentu akan menjadi masukan bagi kami sebagai upaya perbaikan dimasa yang akan datang” tambahnya.
“Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga Kami ucapkan kepada seluruh citivitas akademika STIFAR Riau serta bapak / ibu dosen yang Telah meluangkan waktu dan memberikan Pengetahuan Bagi wisudawan/ti semoga Pengorbanan yang telah diberikan menjadi lading Amal jariah dan mendapat balasan dari allah swt Tuhan Yang Maha EsaUcapan terimakasih juga kami ucapkan kepada Orang tua/wali yang telah mempercayakan putra & Putri bapak/ibu untuk menempuh pendidikan di STIFAR Riau”
“Kepada LLDikti wilayah 17, kami mengucapkan Terimakasih yang sebesar-besarnya atas upaya Yang tak henti-hentinya memberikan pembinaan dan Pengawasan bagi insitusi kami selama ini, semoga Dimasa yang akan datang pembinaan ini terus dapat Diberikan guna menjadikan insistusi kami menjadi Insitusi yang berkembang menjadi universitas yang berdaya saing. Kami sebagai badan hukum pengelola senantiasa berupaya meningkatkan fasilitas dan kebutuhan STIFAR Riau agar lebih maju dan berkembang” tutup Sekretaris Yayasan.
Sementara itu Ketua STIFAR Riau Prof. Dr. Ir. Thamrin, M.Sc, M.H
Mengucapkan Syukur pada hari ini Rabu, 30 Juli 2025 karena dapat melangsungkan acara wisuda S1 Farmasi STIFAR KE 28 dan DIII Farmasi ke 29. Pada wisuda ini sebanyak 46 orang Sarjana Farmasi dan 15 orang Ahli Madya Farmasi yang diwisuda. Jumlah totalnya pada periode Juli 2025 ini adalah 61 orang. Dengan demikian sampai saat ini STIFAR telah menghasilkan lulusan sebanyak 3718 orang.
“Untuk meningkatkan peran STIFAR Riau dalam Pembangunan bangsa, khususnya dibidang Kesehatan STIFAR terus berupaya mengembangkan institusi dan memperbaiki mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dilaksanakan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia baik dosen dan karyawan, pemenuhan sarana dan prasarana serta fasilitas penunjang pendidikan. Saat ini, baik prodi maupun institusi telah terakreditsi dengan nilai B oleh LAMPETEKES dan BAN-PT. Alumni STIFAR juga telah menyebar secara nasional, baik bekerja pada instansi pemerintah maupun swasta” tambahnya.
Sekarang ini STIFAR telah membuka Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) dengan penerimaan mahasiswa 120 orang setiap semester dan program studi magister (S2) Farmasi, dengan demikian lulusan S1 Farmasi STIFAR dapat melanjutkan program profedi Apoteker dan S2 Farmasi di kampus sendiri. STIFAR Riau juga akan mengembangkan Sekolah Tinggi untuk menjadi institut atau universitas kedepannya.
“Ketua STIFAR Riau juga berpesan kepada alumni untuk menjaga sikap, etika dan moral dalam menghadapi kehidupan selanjutnya baik itu ditempat kerja ataupun dalam berwirausa. Menjaga nama baik alamamter juga menjadi kewajiban bagi setiap alumni yang sudah menyelesaikan pendidikan di STIFAR Riau. Ketua juga menyampaikan terima kasih untuk semua pihak karena telah membantu dukungan secara moril dan materil untuk pengembangan STIFAR Riau ini dalam pengembangan STIFAR kedepan” tambahnya.


(Jas/JonDmi)

Post a Comment

Previous Post Next Post