Pekanbaru, 21 Juli 2025 — Puluhan massa yang tergabung dalam aliansi masyarakat peduli lingkungan dan petani lokal menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Senin pagi. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap persoalan yang berkepanjangan di kawasan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), khususnya menyangkut konflik lahan, kriminalisasi petani, dan pengelolaan kawasan yang dianggap tidak berpihak pada masyarakat adat maupun lokal.
Para demonstran membawa spanduk dan poster bertuliskan tuntutan seperti "Cabut Status TNTN yang Merugikan Rakyat", "Stop Kriminalisasi Petani", dan "Gubernur Riau Harus Bertindak!"
Koordinator aksi, Andika Putra, menyatakan bahwa kebijakan pengelolaan TNTN oleh Balai Besar KSDA maupun pihak kementerian selama ini tidak mengedepankan dialog dengan masyarakat. “Banyak warga yang telah lama bermukim dan bercocok tanam secara turun-temurun justru dituduh sebagai perambah. Kami datang untuk meminta kejelasan hukum dan keadilan sosial,” ujar Andika di sela-sela aksi.
Massa juga mendesak Gubernur Riau agar:
Segera memfasilitasi dialog terbuka antara warga dan pemerintah pusat,
Mendorong revisi status kawasan TNTN yang tumpang tindih dengan pemukiman dan lahan garapan masyarakat,
Menghentikan segala bentuk intimidasi, penggusuran, dan kriminalisasi terhadap warga sekitar kawasan hutan.
Aksi berlangsung damai dengan pengawalan ketat dari aparat kepolisian dan Satpol PP. Perwakilan pengunjuk rasa akhirnya diterima oleh staf dari Biro Tata Pemerintahan Provinsi Riau untuk menyampaikan aspirasi secara langsung.
Redaksi
Post a Comment