Selamat Datang Di Mediaanalisa.com, Kami merilis berita Dengan motto Analisa Fakta Pena Sebenarnya, Untuk Berlangganan Iklan silahkan Ke No 0812-7600-6813 ( Jon A ) DAMPAK PENGERUKAN YANG TAK TERKENDALI, KESEHATAN MASYARAKAT DIPERTARUHKAN

DAMPAK PENGERUKAN YANG TAK TERKENDALI, KESEHATAN MASYARAKAT DIPERTARUHKAN

DUMAI (18/8/2025) – Aktivitas pengerukan tanah di wilayah Jl. Sirih RT. 03 Kelurahan Bukit Nenas menuai keresahan warga. Pengerukan yang telah berlangsung lebih dari enam bulan terakhir itu diduga dilakukan tanpa pengawasan memadai, sehingga menimbulkan kerusakan lingkungan yang mengkhawatirkan.

Kerusakan yang terlihat nyata di antaranya perubahan struktur tanah, potensi erosi, ancaman tanah longsor, pencemaran udara pada musim kemarau, serta genangan air pada musim penghujan yang berisiko menjadi sarang nyamuk. Kondisi ini dinilai semakin membahayakan kesehatan masyarakat dan keberlangsungan sarana transportasi warga sekitar.

“Pengerukan tanah sudah berlangsung semenjak enam tahun yang lalu. Kendati itu dilakukan di lahan sendiri, seharusnya tetap memperhatikan lingkungan setempat serta tata cara penambangan yang baik,” ujar salah seorang warga RT. 03.

Warga juga mendesak pemerintah kelurahan untuk segera mengambil langkah tegas. “Penambangan sudah sangat dekat dengan jalan kampung, ditakutkan akan terjadi longsor. Pemerintah harus segera menertibkan penambangan yang cukup meresahkan ini,” tambahnya.

Meski pengusaha diketahui telah mengantongi Izin Pertambangan Rakyat (IPR), hal tersebut tidak bisa dijadikan tameng untuk mengabaikan aspek lingkungan. Pengerukan yang dilakukan secara sporadis tanpa mempertimbangkan konservasi air dan tanah berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang terhadap kesehatan dan kebersihan air permukaan yang digunakan masyarakat.

Di lapangan, pengerukan tanah bahkan sudah mencapai kedalaman lebih dari 5 meter, jauh melebihi batas aman. Ironisnya, modus yang dilaporkan kepada Ketua RT menyebut lokasi tersebut akan dijadikan perumahan klaster, namun kenyataannya aktivitas penambangan lebih dominan dibandingkan pembangunan.

Menyikapi kondisi ini, warga berharap pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kota Dumai bersama Pemerintah Kelurahan Bukit Nenas segera turun meninjau langsung lokasi. “Apabila pengusaha tidak memperhatikan dampak lingkungan serta kesehatan masyarakat, sebaiknya izin pertambangan ditangguhkan sementara waktu,” tegas warga.

Kerusakan lingkungan akibat pengerukan yang tak terkendali kini menjadi ancaman nyata. Jika tidak segera ditangani, masyarakat RT. 03 Kelurahan Bukit Nenas harus menanggung risiko kesehatan dan keselamatan yang semakin besar.

Redaksi 

Post a Comment

Previous Post Next Post