DUMAI — Sebuah video yang memperlihatkan oknum petugas pengamanan di kawasan Dumai Islamic Centre (DIC) menegur dan diduga bersikap arogan terhadap seorang penjual makanan kini viral di media sosial. Peristiwa tersebut menimbulkan gelombang reaksi dari masyarakat Dumai yang menilai tindakan itu tidak mencerminkan nilai kesantunan dan budaya Melayu, apalagi dilakukan di kawasan rumah ibadah yang seharusnya menjadi tempat suci dan penuh kedamaian.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang petugas keamanan mendatangi pedagang yang berjualan makanan ringan di sekitar area Dumai Islamic Centre. Teguran yang awalnya dianggap biasa oleh warga, justru berubah menjadi aksi arogansi, di mana petugas tampak berbicara dengan nada tinggi dan bahkan mengusir pedagang tersebut.
“Bukankah rumah ibadah adalah tempat sakral, rumah Tuhan tempat orang mencari berkah dan rezeki dengan cara yang baik?” ujar salah seorang warga yang menyayangkan tindakan tersebut. “Kalau memang ada aturan, sampaikanlah dengan sopan. Tidak perlu dengan nada kasar atau arogansi kekuasaan.”
Masyarakat menilai, tindakan semacam itu dapat mencoreng citra Dumai Islamic Centre sebagai simbol keagamaan dan persatuan umat di Kota Dumai. Warga berharap agar pihak pengelola DIC maupun aparat terkait segera menyelidiki kebenaran peristiwa ini dan menegur oknum yang bersangkutan, agar tidak terjadi lagi hal serupa.
Sejumlah tokoh masyarakat juga turut menanggapi peristiwa ini. “Budaya Melayu tidak mengenal kekerasan dan arogansi. Kita ini bangsa yang lembut tutur katanya, tinggi adabnya, apalagi di rumah ibadah. Kalau ada yang berjualan, tinggal diarahkan dengan bijak tanpa mengusir,” ujar salah satu tokoh adat setempat.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak pengelola Dumai Islamic Centre maupun petugas keamanan terkait belum memberikan keterangan resmi. Sementara itu, masyarakat Dumai menyerukan agar kawasan rumah ibadah dijaga dengan semangat kerukunan, kasih sayang, dan nilai kemanusiaan, bukan dengan kekuasaan atau kesewenang-wenangan.
“Rumah ibadah adalah tempat mencari ketenangan, bukan arena mempertontonkan arogansi,” tulis salah satu komentar warganet di media sosial.
Redaksi
Post a Comment