Selamat Datang Di Mediaanalisa.com, Kami merilis berita Dengan motto Analisa Fakta Pena Sebenarnya, Untuk Berlangganan Iklan silahkan Ke No 0812-7600-6813 ( Jon A ) Tan Malaka adalah Bapak Republik Indonesia, Jiwanya Masih Mengalir di Tumpah Darah Republik Indonesia

Tan Malaka adalah Bapak Republik Indonesia, Jiwanya Masih Mengalir di Tumpah Darah Republik Indonesia

Jakarta — Sosok Tan Malaka kembali menjadi sorotan dalam berbagai diskusi sejarah kemerdekaan Indonesia. Tokoh revolusioner yang kerap disebut sebagai “Bapak Republik Indonesia” ini, namanya mungkin tak setenar Soekarno atau Hatta, namun jejak perjuangannya membentang luas sejak masa penjajahan hingga detik-detik kemerdekaan bangsa ini.

Tan Malaka, atau Ibrahim gelar Datuk Sutan Malaka, dikenal sebagai pemikir visioner dan pejuang garis depan yang mencetuskan gagasan tentang republik jauh sebelum proklamasi dikumandangkan. Dalam bukunya yang terkenal Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika), ia menuangkan pemikiran progresif yang menggugah kesadaran kebangsaan dan kemerdekaan rakyat Indonesia.

Meski kerap dianggap kontroversial, tak bisa disangkal bahwa Tan Malaka adalah salah satu pemimpin yang konsisten memperjuangkan kemerdekaan sejati tanpa kompromi. Ia bahkan menolak tawaran jabatan demi mempertahankan prinsip dan integritas perjuangannya.

Pakar sejarah nasional, Dr. Arif Rahman, menegaskan bahwa “Jiwa Tan Malaka masih mengalir dalam tumpah darah republik ini. Ia adalah simbol keberanian, kejujuran, dan perlawanan terhadap penjajahan dalam bentuk apa pun.”

Kini, lebih dari tujuh dekade sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, nama Tan Malaka mulai mendapat tempat yang lebih layak dalam narasi sejarah nasional. Banyak generasi muda yang mulai menggali kembali pemikiran dan perjuangan beliau, menjadikannya inspirasi dalam membangun bangsa dengan kesadaran kritis dan semangat kebangsaan yang murni.

Semangat Tan Malaka bukan sekadar milik masa lalu, tetapi warisan yang terus hidup dalam denyut nadi perjuangan rakyat Indonesia. Ia bukan hanya tokoh sejarah, tapi juga jiwa yang tak lekang oleh waktu dalam Republik ini.



Redaksi 

Post a Comment

Previous Post Next Post