SERANG – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadindikbud) Provinsi Banten, Lukman, memberikan penjelasan terkait insiden dugaan kepala sekolah menampar siswa di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak.
Menurut Lukman, peristiwa itu berawal ketika kepala sekolah mendapati seorang siswa sedang merokok di belakang sekolah. Mengetahui hal tersebut, kepala sekolah kemudian menegur dan menasihati siswa tersebut agar tidak mengulangi perbuatannya.
“Jadi awalnya siswa itu merokok di belakang sekolah, ketahuan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian menegur dan mengingatkan,” ujar Lukman kepada wartawan, Selasa (15/10/2025).
Lukman menjelaskan, kepala sekolah yang merupakan perempuan itu menegur siswa dengan nada yang cukup keras dan disertai kontak fisik. Menurutnya, hal tersebut terjadi secara spontan dalam konteks menegakkan kedisiplinan di lingkungan sekolah.
“Tapi, sambil mengingatkan itu, mungkin bahasanya agak keras. Ya, mungkin bahasa orang sana, jadi agak beda. Itu hal yang biasa mungkin ya, kita juga belum tahu pasti,” kata Lukman.
Pihak Dindikbud Banten, lanjutnya, saat ini masih melakukan penelusuran dan klarifikasi terhadap pihak sekolah, termasuk memanggil kepala sekolah, guru, serta siswa yang terlibat untuk mendapatkan keterangan yang lebih utuh.
“Kita tetap lakukan pembinaan. Kalau ada tindakan yang melanggar kode etik, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku,” tegasnya.
Lukman menambahkan, Dindikbud Banten mengimbau seluruh tenaga pendidik di provinsi tersebut agar mengutamakan pendekatan edukatif dalam menegakkan kedisiplinan, tanpa mengedepankan kekerasan fisik.
“Guru dan kepala sekolah harus menjadi teladan, bukan hanya dalam prestasi, tapi juga dalam sikap dan cara mendidik,” tutupnya.
Redaksi
Post a Comment